Sabtu, 09 Juli 2011

Merokok Itu ngak Sopan

Pernahkan sobat sekalian mendengar kata seperti ini? "Merokok itu ngak sopan". ya saya pernah mendengar kata semacam itu dari seorang bapak yang marah kepada orang yang cuek tetap merokok di depan anaknya yang masih kecil.

Ceritanya begini sob, memang seorang bapak itu dia naik kereta api kelas ekonomi, yang memang gudangnya para perokok kelas berat. Pada waktu itu, anaknya keliatan sakit bagi saya dan penumpang sungguh penuh dan sesak, orang yang duduk disampingnya itu tak peduli dengan panas dan sesak, tapi masih tetap merokok, yang memang menimbulkan asap berpenyakit kemana-mana.

Bapak tersebut mulai gerah dengan kelakuan orang di sampingnya tersebut, karena asapnya yang tebal mengarah ke dia dan anaknya, bapak tersebut mulai menegur orang yang juga pantas di sebut bapak, karena sudah kepala tiga. "Ma'af pak, bapak sudah menghisap empat batang disini, asapnya mengarah kesaya"  tegur si bapak tersebut.

Tampaknya teguran ini membuat bapak si perokok ini kurang menerima, dia bilang "Pak, saya kalau ngak merokok stres disini, udah panas ini" Begitu kira-kira katanya. Maka sedikit debatpun terjadi diantara mereka "Justru kalau panas, jangan merokok pak". Begitu balasan dari bapak korban asap ini.

Entah apa? Orang yang sebangku ini mulai cecok yang lumayan menambah suasana panas kereta api, dan saya kurang medengar cekcokan mereka. Sampai si bapak korban asap ini bilang "Merokok itu ngak sopan tau, asapnya menggangu orang lain," kemudian dilanjutkannya "Udah bakar-bakar duit lagi" Saya yang mendegar ini, hanya sedikit tersenyum saja hehe..

Lalu, apa yang harus kita ambil dari kisah nyata dua orang bapak ini? Seandainya benar-benar kita terapkan dan ajarkan kepada anak-anak kita bahwa merokok itu tidak sopan dan aib, Insyaallah tidak ada orang yang merokok di Indonesia tercinta ini.

Memang merokok adalah bakar-bakar uang, coba para perokok berhenti merokok. Dan uang rokok yang seharinya habis dua sampai tiga bungkus dikumpukan, di alihkan uangnya ketabungan. Maka para perokok ini akan kaget, Berapa mereka membakar uang sebulan? Akan sampai 800 ribu atau bahkan satu juta. Kan lumayan untuk biaya pendidikan anaknya. Itu baru dari duit rokok, belum pengeluaran yang lain.

Jadi, tidak ada alasan, kalau masyarakat kita ini tidak mampu membiayai anaknya untuk sekolah yang lebih baik. Jika andai saja dia mau memberikan contoh yang baik kepada anaknya dan orang lain. Maka untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan sehat akan mudah dicapai.

0 komentar:

Posting Komentar